Perkembangan Matematika Arab
dari Abad ke VIII sampai Abad ke XIV
Perkembangan matematika Arab sesudah pertengahan
abad ke delapan sangat mengagumkan sekali , dan mempunyai peranan serta
kontribusi yang besar terhadap perkembangan sejarah matematika . Bangsa Arab
bangkit mengejar ketinggalan ketinggalannya dalam bidang ilmu pengetahuan .
Bangsa Arab mulai mempelajari astronomi, konsep-konsep falsafah, ilmu
kedokteran, matematika dan ilmu lainnya dari Yunani, Mesir,India,Babylonia dan
lain-lainya. Karya ilmu klasik Yunani dan India dibawa ke Baghdad , kemudian
diterjemahkan kedalam bahasa Arab. Hal ini sangat menguntungkan bagi
perkembangan sejarah metematika, karena hampir seluruh karya matematikawan
Yunani Kuno tidak dapat ditemukan lagi,yang tinggal sekarang hanyalah
terjemahan dari karya-karya ini dalam bahasa Arab.
Periode mulai dari abad ke VIII sampai dengan abad ke XIV dapat dikatakan
merupakan “zaman keemasan” dari matematika bangsa Arab. Kontribusi bangsa Arab
dalam perkembangan sejarah matematika bukan hanya sebagai pengumpul dan
kemudian menyebarkannya saja, tetapi lebih dari itu. Matematika Arab disamping
menterjemahkan dan memberi ulasan terhadap matematika Yunani, mereka juga
menghasilkan beberapa karya asli dalam matematika.
Matematika bangsa Arab dapat dibagi menjadi 4 kelompok:
1. Aritmatika, yang kemungkinan berasal dari
India, dan berdasarkan kepada prinsip nilai tempat.
2. Aljabar, walaupun berasal dari Yunani,
Hindu, dan Babylonia, tetapi telah dipolesi oleh matematikawan Arab menjadi
bentuk serta sistematik yang baru.
3. Trigonometri, umumnya berasal dari Yunani,
tetapi matematikawan Arab mengaplikasikannya dengan bentuk trigonometri Hindu
dan menambahkan beberapa fungsi dan rumus-rumus baru
4. Geometri, yang umumnya berasal dari
Yunani, matematikawan Arab memberikan generalisasi terhadap rumus-rumus Yunani
tertentu.
Abad ke sembilan sampai abad ke empat belas muncul
matematikawan Arab yang ikut memberikan kontribusinya dalam perkembangan
sejarah matematika dunia. Berikut adalah karya-karya dan penemuan matematikawan
Arab :
1. Al-Khawarismi
Ada dua
karya Al-Khawarismi yang terkenal.Salah satu diantaranya adalah buku yang telah
diterjemahkannya kedalam bahasa latin dengan judul “Algorismi Identimero
Indirum ” (tentang seni berhitung Hindu).Walaupun Al-Khawarismi tidak
menyatakan bahwa sistem numerasi ini adalah hasil karyanya sendiri, namun
notasi baru ini lebih dikenal dengan nama “Algorismi” dan proses komputasi yang
dikenal dengan “casting out 9’s”, yang digunakan untuk memeriksa hasil-hasil
komputasi aritmatika, serta hukum-hukum “false position” dan “double false
position”, dimana proses aljabar tertentu dapat diselesaikan secara non
aljabar.
Karya
Al-Khawarismi yang kedua yang paling terkenal adalah bukunya yang berjudul “Hisab
Aljabar Almuqabalah”. Karya Al-Khawarismi ini lebih mendekati pelajaran aljabar
yang dipelajari di sekolah-sekolah menengah sekarang.
2. Thabit
ibn Qurra(826 -901)
Thabit ibn
Qurra memberikan kontribusinya dalam bidang aljabar. Dia membuka sekolah untuk
para penterjemah.Terjemahan Thabit terhadap karya Apolonius, Archimedes,Eulid,
Ptolemy,dan Theodorus adalah yang dianggap paling baik. Desertasi Thabit ibn
Qurra mengenai rumus untuk menentukan bilangan bersahabat (amicable numbers)
merupakan karya asli bangsa arab. Thabit juga memberikan generalisasi dari
teorema Phytagoras yang berlaku untuk semua segitiga, baik lancip maupun
tumpul. Kontribusi
lain dari Thabit ibn Qurra alternatif lain dari pembuktian Phytagoras,
karya-karya tentang parabola dan segmen-segmen parabola, tentang bujursangkar
ajaib,serta teori-teori baru tentang astronomi.
3. Abu
Kamil Shuja (850-930)
Abu Kamil Shuja terkenal sebagai
“Ahli Hitung dari Mesir” dan seorang ahli aljabar. Dia menulis sebuah buku
dengan judul “Kitab fi aljabr walmuqubalah”, yang merupakan komentar atas karya
al-khawarismi, serta memberikan tambahan penyelesaian dari problem-problem
tersebut dan menghindarkan
penyelesaian-penyelesaian negatif untuk kuadrat dari bilangan yang tidak diketahui.
4. Al-Battani (850 -929)
Al-Battani
yang dikenal di Eropa dengan nama Albagteniue adalah seorang astromer dan
seorang ahli trigonometri. Dia banyak memberikan kontribusinya dalam
mengembangkan beberapa teorema trigonometri dengan memperbaiki beberapa teorema
trigonometri Yunani Kuno. Dalam bukunya telah diterjemahkan kedalam bahasa
Latin dengan judul “De scientia stellaeruj” (tentang gerakan bintang-bintang). Kemudian
Al-Battani menambahkan suatu rumus untuk sudut miring, suatu segitiga bola.
5. Abul Wefa (940 – 998)
Dikenal
karena terjemahannya terhadap karya Diophantus “Arithmetica”, serta komentarnya
terhadap aljabar al- khawarismi. Pada zaman ini fungsi Tangent sudah dikenal
dengan baik , yaitu a = b tg A. Abul Wefa membuat daftar sinus baru untuk
sudut-sudut yang berinterval, dengan menggunakan pecahan desimal delapan angka.
6. Al- Biruni (973- 1048)
Al-Biruni adalah matematikawan Arab yang menulis suatu karya berjudul “
India.” Al-Biruni memberikan penyelesaian terhadap persamaan pangkat tiga.
7. Al- Kharki (1029)
Karya Al-Kharki dalam aljabar ini diberi
judul “Fakhri”, menemukan dan sekaligus
membuktikan teorema untuk jumlah deret.
8. Al- Kashi (1436)
Al-Kashi memberikan kontribusinya di
bidang astronomi dan matematika. Yang sangat mengagumkan adalah keakuratan
komputasinya, terutama menyelesaikan persamaan-persamaan metode Horner. Al-Kashi
mengaproksimasikan nilai yang sangat akurat di bandingkan dengan nilai
aproksimasi matematikawan sebelumnya. Dengan
meninggalnya Al-Kashi pada tahun 1436 dapat dianggap berakhirnya zaman kejayaan
matematika bangsa Arab dan perkembangan matematika dunia berpindah ke Eropa dan
tidak pernah lagi ke Asia.
Begitu banyak ilmu-ilmu yang telah berkembang dipaparkan diatas oleh para
tokoh-tokoh matematikawan Arab,itu semua bisa kita pelajari dan terapkan saat
ini pada bangku sekolah bahkan di perguruan tinggi. Banyak
penyelesaian-penyelesaian yang lebih praktis dan sederhana yang
disampaikan, sangat bermanfaat bagi orang matematika dan umum. Oleh karena itu
kita harus mempelajari, menerapkan serta mengembangkan ilmu yang dipaparkan
oleh para matematikawan Arab sehingga perkembangan matematika di Asia semakin
maju.


