Rabu, 28 Desember 2016

Menerapkan Berfikir Ilmiah dalam Pembelajaran Matematika



Menerapkan Berfikir Ilmiah
dalam
Pembelajaran Matematika

Perbedaan antara umat manusia dan binatang terletak pada kemampuan manusia untuk mengambil jalan melingkar dalam mencapai tujuannya. Seluruh pikiran binatang dipenuhi oleh kebutuhan yang menyebabkan mereka secara langsung mencari objek yang diinginkan atau membuang benda yang menghalanginya. Dengan demikian, sering kita melihat seekor monyet yang menjangkau secara sia-sia benda yang dia inginkan, sedangkan manusia yang paling primitifpun telah tahu mempergunakan badringan, laso, atau melempar dengan batu. Untuk melakukan kegiatan ilmiah secara baik diperlukan sarana berfikir. Tersedianya sarana tersebut memungkinkan dilakukan penelaahan ilmiah secara teratur dan cermat. Penguasaan sarana berfikir ilmiah ini merupakan suatu hal yang bersifat imperatif bagi seorang ilmuwan. Tanpa menguasai hal ini, maka kegiatan ilmiah yang baik tidak dapat dilakukan.

Berfikir ilmiah dalam pembelajaran matematika sangat diperlukan, untuk menciptakan generasi ilmiah dan mengasah kemampuan berfikir ilmiah sehingga sistem ingatan siswa lebih bertahan lama. Dalam pembelajaran belajar dengan melakukan sesuatu memiliki tingkatan memori 90%. Sehingga diperlukan 10% dari membaca untuk membuat tingkat memori menjadi 100%. Langkah-langkah berfikir ilmiah adalah sebagai berikut:
1.      Identifikasi masalah.
2.      Mengajukan hipotesis.
3.      Mencari jawaban(menguji hipotesis).
4.      Mencari kesimpulan.
Sehingga dalam pembelajaran memberikan makna dan tidak sia-sia. Berfikir ilmiah disini tidak hanya ‘sekedar berfikir’ tetapi juga melakukan sesuatu dengan ilmiah. Dalam berfikir ilmiah dengan baik maka diperlukan sarana berupa bahasa, logika, matematika, dan statistika. Bahasa merupakan alat komunikasi verbal yang dipakai dalam seluruh proses berfikir ilmiah di mana bahasa merupakan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran tersebut kepada orang lain. Dari pola berfikirnya ilmu merupakan gabungan antara berfikir deduktif dan berfikir iduktif, maka penalaran ilmiah menyandarkan diri kepada proses logika deduktif dan logika induktif. Matematika mempunyai peranan yang penting dalam berfikir deduktif, statistika mempunyai peranan penting dalam berfikir induktif. Dari sini dapat disimpulkan bahwa matematika cocok untuk mempraktekkan berfikir ilmiah dalam pembelajaran.

Sebelum berfikir ilmiah, terkadang siswa malas untuk berfikir bahkan apabila siswa memiliki kemampuan berfikir di bawah rata-rata, mereka lebih berkesan pasif. Oleh karena itu, perlulah guru memberikan motivasi untuk mengubah persepsi  dan cara berfikir siswanya. Dalam berfikir ilmiah siswa akan terbawa dalam suatu penelitian dimana moral dari siswa tersebut juga akan terbentuk. Karena dalam berfikir ilmiah terdapat nilai-nilai moral, diantaranya jujur, bertanggung jawab, inovatif, kreatif, berfikir matematis, konseptual, kritis, kohern(runtut), diterima oleh alat fikir (rasional/logis). Nilai moral tersebut dapat membuat masa depan siswa dan negara kita menjadi lebih maju dalam moral. Karena sistem pendidikan kita sampai saat ini lebih menekankan kepada niali , bukan proses ataupun moral yang terbentuk dari setiap individu siswa. Oleh karena itu, penerapan berfikir ilmiah perlu diterapkan dalam pembelajaran, terutamanya dalam matematika. Karena berprinsip menjadi orang yang matematik sudah mencangkup semua hal yang penting dalam hidup ini. Intinya kita harus merubah cara pikir kita. “Ketika Anda mengubah pikiran Anda maka keyakinan Anda akan berubah, ketika Anda mengubah keyakinan Anda maka harapan Anda akan berubah, ketika Anda mengubah harapan Anda maka sikap Anda akan berubah, ketika Anda mengubah sikap Anda, maka perilaku Anda akan berubah, ketika Anda mengubah perilaku Anda maka performansi Anda akan berubah, ketika Anda mengubah performansi Anda maka HIDUP ANDA AKAN BERUBAH.(John C. Maxwell). Jadi mengubah cara berfikir akan mengubah hidup Anda. Dari sini saya berharap dengan mengubah dan menerapkan berfikir ilmiah maka hiduppun akan berubah dan memberikan arti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar