Sejarah Perkembangan Matematika
di Indonesia
Kekhasan lain dari pembelajaran
matematika tradisional di Indonesia adalah bahwa pembelajaran lebih menekankan
hafalan dari pada pengertian, menekankan bagaimana sesuatu itu dihitung bukan
mengapa sesuatu itu dihitungnya demikian, lebih mengutamakan kepada melatih
otak bukan kegunaan, bahasa/istilah dan simbol yang digunakan tidak jelas,
urutan operasi harus diterima tanpa alasan, dan lain sebagainya. Urutan operasi
hitung pada era pembelajaran matematika tradisional di Indonesia adalah kali,
bagi, tambah dan kurang, maksudnya bila ada soal dengan menggunakan operasi
hitung maka perkalian harus didahulukan di manapun letaknya baru kemudian
pembagian, penjumlahan dan pengurangan.
Setelah perang dunia ke II,
perkembangan matematika maju pesat di bidang operations research,
statistika dan matematika ekonomi, karena keadaan yang dihadapkan pada
banyaknya masalah. Di mana masalah tersebut sangat memerlukan matematika
sebagai alat praktis dalam memecahkan segala persoalan.
Pada tahun 1974, urutan operasi ini mulai sudah tidak
dipandang kuat lagi banyak kasus yang dapat digunakan untuk menunjukkan
kelemahan urutan tersebut. Selanjutnya, memasuki abad komputer penerapan
matematika maju pesat baik dari segi keilmuannya maupun dari segi pemakaiannya
di segala bidang.
Pengajaran matematika modern
resminya dimulai setelah adanya kurikulum 1975.Model pembelajaran matematika
modern ini muncul karena adanya kemajuan teknologi.Selain itu penemuan-penemuan
teori belajar mengajar oleh J. Piaget, W Brownell, J.P Guilford, J.S Bruner,
Z.P Dienes, D.Ausubel, R.M Gagne dan lain-lain semakin memperkuat arus
perubahan model pembelajaran matematika. Pada tahun ini perkembangan kalkulus
dan differensialpun juga semakin pesat dikembangkan dan diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Pada abad ke-20 yang
lahirlah logika matematika,geometri non
euclid sebagai pengembangan dari teori bilangan, geometri analitik, aljabar dan
trigonometri. Selain itu, ilmu tentang kekomputeran berkembang dengan pesat. Matematika
digunakan di seluruh dunia sebagai alat penting di berbagai bidang, termasuk
ilmu pengetahuan alam, rekayasa, medis, dan ilmu pengetahuan sosial seperti
ekonomi, dan psikologi. Matematika terapaan mengilhami dan membuat penggunaan
temuan-temuan matematika baru. Suka atau tidak suka seseorang terhadap
matematika, namun tidak dapat dihindari bahwa hidupnya akan senantiasa bertemu
dengan matematika, entah itu dalam pembelajaran formal, non formal maupun dalam
kehidupan praktis sehari-hari. Matematika merupakan alat bantu kehidupan dan
pelayan bagi ilmu-ilmu yang lain, seperti fisika, kimia, biologi, astronomi,
teknik, ekonomi, farmasi maupun matematika sendiri. Saat perkembangan teknologi
sangat pesat hingga saat ini, sehingga menimbulkan pertanyaan bahwa peran
matematika sebagai alat bantu kehidupan akan berkurang seiring adanya komputer
dan kalkulator ? Memang benar, dengan kehadiran kedua alat tersebut banyak
persoalan kehidupan yang awalnya sulit menjadi mudah, dan dapat diselesaikan
dalam waktu yang relatif singkat. Perlu diketahui bahwa alat-alat tersebut pun
juga menggunakan prinsip matematika. Tanpa adanya prinsip-prinsip dan konsep
matematika kedua alat tersebut tidak mungkin ada. Selain itu, matematika harus mengalami
perkembangan dan disesuaikan dengan kebutuhan zaman.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar