Masih ingatkah kalian wahai sahabatku ? Maaf ya jika aku banyak salah, tapi yang ku tahu saat bersahabat dengan kalian adalah. Satu kalimat penyemangatku sampai detik ini "KEJUJURAN ADALAH KUNCI KESUKSESAN, MASA LALU JADIKAN CAMBUKAN UNTUK MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK LAGI". Terimakasih wahai sahabatku :)
Minggu, 02 Oktober 2016
Masih ingatkah kalian wahai sahabatku ? Maaf ya jika aku banyak salah, tapi yang ku tahu saat bersahabat dengan kalian adalah. Satu kalimat penyemangatku sampai detik ini "KEJUJURAN ADALAH KUNCI KESUKSESAN, MASA LALU JADIKAN CAMBUKAN UNTUK MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK LAGI". Terimakasih wahai sahabatku :)
Binery System, Gambarkan Ke – Esaan اللَّهُ
Binery System,
Gambarkan Ke – Esaan اللَّهُ
Berbicara
tentang kedudukan matematika dalam Islam, tentunya tidak boleh melupakan
landasan utama ajaran ini, yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadits. Al-Qur’an merupakan
sumber pokok ajaran Islam yang bersifat qath`y, yang secara murni merupakan
wahyu dari Allah SWT. Dalam hal ini ternyata, Al-Qur’an merupakan sumber ilmu
pengetahuan yang telah banyak dibuktikan oleh para ahli dewasa ini dan
kebenaran dalam Al Quran “sang wahyu dari Allah” adalah “MUTLAK.” Apa yang disampaikan Al-Qur’an tersebut kini
telah terbukti yaitu dengan muncul teori angka yang disebut “Binery System”.
Dalam istilah ‘binery’ ini hanya ada dua macam bilangan yaitu genap dan ganjil.
Yang digunakan dalam komputer elektronik yakni 0 ( nol ) dan 1( satu ) untuk
mengerjakan hitungan secara modern. Dalam hal ini kita akan membahas ke –Esaan
Allah dalam teory “Binery Sistem.”
Angka dalam bilangan biner yaitu 0 dan 1 (nol dan satu), konsep ini akan membawa ke kaedah Islam yaitu
tentang ke-Esaan Allah seperti tertera
pada kata-kata yang sering di ucapkan kaum muslim yaitu syahadat.
Makna “La Ilaha illallah” berkaitan dengan angka satu dan nol:
La = tidak
La = tidak
Illah = yang disembah,
illallah = kecualli Allah
Jika diterapkan dalam bilangan biner, nilai dari :
Tidak ada Tuhan = 0
Selain Allah = 1
Tidak ada Tuhan melainkan Allah;
0 = 1 – Allah
Allah = 1 (bilangan syahadat atau kode keesaan Allah)
Jika diterapkan dalam bilangan biner, nilai dari :
Tidak ada Tuhan = 0
Selain Allah = 1
Tidak ada Tuhan melainkan Allah;
0 = 1 – Allah
Allah = 1 (bilangan syahadat atau kode keesaan Allah)
Angka 1 melambangkan keberadaan, keabadian, ke-Esaan,
lambang ke-Tuhanan. Sedangkan 0
adalah lambang ketiadaan, kelemahan, kefanaan ,kesementaraan, lambang seorang hamba. Angka 0 ini menjadi bernilai tinggi
manakala dia dekat dengan angka 1. Namun apabila angka 0 ini jauh dengan angka 1 apalagi kalau berdiri sendiri maka dia tidak memiliki nilai, walaupun kita tulis besar-besar. Hanya saja kita biasa menyebutnya dengan “Nol Besar” atau "big-zero".
Seperti dalam Alquran di
Jelaskan
:
إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَهَ
إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي
Yang artinya, “Sesungguhnya Aku ini adalah
Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah
shalat untuk mengingat Aku.” (QS. At – Thaha :14)
dan
قُلْ هُوَ
اللَّهُ أَحَدٌ
Yang
artinya, “Katakanlah: Dia-lah Allah,
Yang Maha Esa.” (QS. Al Ikhlas :1)
Dari
teori biner dapat dibuktikan bahwa Allah itu Esa, serta sesuai dengan ayat-ayat
suci Al Quran yang kebenarannya bersifat “MUTLAK” dari Allah SWT. Selain itu
matematika dapat membantu membuktikan penjelasan dengan bahasa simbolik secara
ilmiah terhadap Islam. Dari sini dapat kita pelajari sisi-sisi lain dari
Keagungan Islam. Akan tetapi saya menyampaikan bahwa tingkat kebenaran secara
theologis harus berserah kepada dzat yang Maha Mengetahui yaitu Allah SWT.
Sebab kebenaran ilmu pengetahuan itu sendiri bersifat relatif, sedangkan
kebenaran Islam adalah mutlak. Hal ini semata-mata karena keterbatasan akal dan
pikiran manusia untuk menjangkaunya. Selain itu, setelah kita pelajari bahwa
matematika memberikan bukti sesuai agama Islam, maka kita harus menyukai ilmu
matematika ini untuk mempelajari lebih lanjut tentang Islam.
Al – Khawarizmi, Tokoh Inspiratif
Al – Khawarizmi,
Tokoh Inspiratif
Muhammad ibn
Musa al-Khawarizmi adalah seorang ahli matematika, astronomi, astrologi, dan
geografi yang berasal dari Persia. Selain dikenal seperti nama di atas, beliau
dikenali sebagai Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Yusoff. Al-Khawarizmi telah dikenali di Barat sebagai al-Khawarizmi,
al-Cowarizmi, al-Ahawizmi, al-Karismi, al-Goritmi, al-Gorismi dan beberapa cara
ejaan lagi. Lahir sekitar tahun 780 M di Khwarizm (sekarang Khiva,
Uzbekistan) dan wafat sekitar tahun 850 M di Baghdad (Irak). Al Khawarizmi
merupakan salah satu tokoh Islam yang berpengetahuan luas. Pengetahuan dan
kemahiran beliau selain dalam matematika juga dalam bidang syariat, falsafah,
aritmatika, kimia, sejarah islam, kesusteran, musik, geometri, dan logika. Selama hidupnya, Al-Khawarizmi muda
bekerja di Bayt al-Hikmah pusat keilmuan paling bergengsi di zamannya di
Baghdad, yang didirikan oleh Khalifah Bani Abbasiyah Al-Ma'mun, tempat beliau
belajar ilmu alam dan matematika, termasuk mempelajari terjemahan manuskrip
Sanskerta dan Yunani. Beliau juga dipercayai memimpin perpustakaan khalifah.
Beliau pernah memperkenalkan angka-angka India dan cara-cara perhitungan India
pada dunia islam. Al-khawarizmi juga bekerja sebagai dosen di aljabar di Eropa.
Beliau telah menciptakan pemakaian Secans dan Tangens dalam penyelidikan
trigonometri dan astronomi.
Karya
pertama al-Khawarizmi adalah al-Jabar, sebuah buku yang membahas solusi
sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Hal ini sangat penting sebagai
sebuah gerakan revolusioner dari konsep matematika Yunani yang berdasarkan pada
geometri. Aljabar merupakan penggabungan teori yang memungkinkan angka
rasional, irasional dan magnitude geometris menjadi objek-objek aljabar. Ia
memberikan matematika sebuah dimensi baru dan perkembangan, lebih luas daripada
konsep sebelumnya. Ia memungkinkan perkembangan lebih lanjut. Khawarizmi juga
berjasa dalam mengembangkan tabel sinus, cosinus dan trigonometri. Karena
karyanya ini al-Khawarizmi disebut sebagai “Bapak Aljabar”.
Al-Khawarizmi
adalah orang pertama yang menjelaskan kegunaan angka-angka, termasuk angka nol.
Karyanya dalam bidang Aritmatika, Kitab al-Jam’a wa al-Tafriq bi al-Hisab
al-Hindi(The Book of Addition and Subtraction by the Method of Calculation of
the Hindus),memperkenalkan penggunaan angka hindu 1 sampai 9 dan angka nol. Ia
menulis buku yang membahas beberapa soal hitungan dan asal-usul angka, serta
sejarah angka-angka yang sedang kita gunakan. Melalui Al-Khawarizmilah orang-orang
Eropa belajar menggunakan angka nol untuk memudahkan menghitung puluhan,
ratusan, ribuan, dan seterusnya. Dengan penggunaan angka tersebut maka kata
Arab Shifr yang artinya nol (kosong) diserap ke dalam bahasa Perancis menjadi
kata chiffre, dalam bahasa Jerman menjadi ziffer, dan dalam bahasa Inggris
menjadi cipher. Bilangan nol ditulis bulat dan didalamnya kosong.
Al-Khawarizmi-pun memperkenalkan tanda-tanda negatif yang sebelumnya tidak dikenal
di kalangan ilmuwan Arab.
Al
Khawarizmi juga ahli filsafat. Salah satu nasehat beliau yang dikenal sampai
sekarang yaitu beliau telah didatangi oleh seseorang yang ingin mengajukan
persoalan kepadanya. Orang itu bertanya, "Wahai Imam apakah yang bernilai
pada diri seorang manusia itu?" Dengan spontan Al-Khawarizmi menjawab
persoalan tersebut, "Seorang manusia itu bila dihiasi dengan akhlak yang
mulia maka dia telah mempunyai angka 1 dalam hidupnya dan bila dikaruniai
dengan wajah yang cantik atau tampan ditambahi 0 pada angka satu yang sebelumnya
maka jumlahnya 10. Seterusnya bila dia mempunyai harta maka ditambahi lagi 0
pada angka sebelumnya maka jadilah angka 100.Seterusnya bila dia memiliki nasab
keturunan yang mulia maka ditambahi 0 pada jumlah sebelumnya maka 1000 hasilnya.
Coba perhatikan! Nilai 0 yang ada pada sifat dan ciri-ciri tambahan manusia
itu,ia akan terus meningkat berlipat ganda. Tetapi alangkah ruginya, jika nilai
0 tersebut semakin meningkat tapi tidak bersandar pada angka 1 yang berada
didepannya. Ketahuilah angka 1 adalah gambaran bagi akhlak yang mulia maka
sekiranya lenyap akhlak dalam diri seseorang insan tiadalah nilai sebuah
kehidupan walaupun disulami dengan beribu kemuliaan.” Dari jawaban spontan Al
Khawarizmi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa hidup dengan dihiasi dengan
akhlak yang mulia sangat bernilai pada diri seseorang manusia.
Beberapa
Hikmah yang dapat diambil dari sejarah kehidupan Al−Khawarimi antara lain :
1. Al−Khawarizmi seorang yang mampu
memanfaatkan kesempatan dengan sebaik−baiknya. Dengan pindah ke kota Baghdad
sebagai kota pusat ilmu pengetahuan, beliau memanfaatkan kesempatan untuk
meniti karir keilmuwannya.
2. Al−khawarizmi memiliki rasa ingin
tahu yang sangat tinggi, tidak mudah puas terhadap sesuatu yang didapatkan,
tekun dan pekerja keras sehingga ia menguasai berbagai bidang keilmuan
3. Al−Khawarizmi selain sebagai seorang
ilmuwan, beliau juga seorang yang bijak, dapat memberikan nasehat dengan
filsafat matematika.
4. Al – Khawarismi menunjukkan bahwa
hidup dihiasi dengan akhlak yang mulia
sangat bernilai pada diri seseorang manusia, selain itu akan menjadi penambah
nilai seseorang tersebut.
Dari cerita
tentang Al – Khawarizmi di atas, memberikan nasehat dan semangat untuk kita
tidak mudah menyerah dan berfikir kreatif ke depan. Untuk itu kita harus belajar
menghargai waktu, dan melakukan yang terbaik untuk kehidupan kita. Karena
apabila kita melakukan yang terbaik, pasti akan berbuah sesuatu hal yang
terbaik juga untuk masa depan kita. Insya Allah J
Matematika Teknik
Matematika
Dalam matematika
terapan terdapat matematika
komputasi, bisnis, teknik, dan sosial. Matematika terapan adalah cabang
matematika yang terkait dengan teknik matematika yang digunakan dalam aplikasi
ilmu matematika untuk domain yang lain. Matematika terapan berkenaan dengan penggunaan
alat matematika abstrak guna memecahkan masalah-masalah konkret di dalam ilmu
pengetahuan, bisnis, dan wilayah lainnya. Matematika terapan
merupakan ilmu yang diperlukan untuk menghitung segala sesuatu yang memerlukan
rumus. Dalam pembahasan kali ini, kita
akan membahas tentang matematika teknik dalam matematika terapan.
Di dalam matematika teknik menggunakan teori
untuk menyelesaikan masalah-masalah konkret di dalam bidang teknik, membolehkan
penjelasan, analisis, dan peramalan
gejala di mana percobaan, survei, dan pengkajian pengamatan dalam
penyelesaian gejala-gejala dalam keteknikan. Dilihat dari sejarahnya,
matematika terapan secara prinsipal terkandung analisa terapan, kebanyakan
berupa persamaan diferensial, teori aproksimasi (dianalisa secara luas, untuk
memasukkan representasi, metode asimtotik, metode variasional, dan analisa
numerical), dan probabilitas terapan. Area-area matematika ini berhubungan
secara langsung kepada pengembangan dari fisika Newtonian, dan pada faktanya,
perbedaan antara matematika murni dan matematika teknik hampir sama. Hanya saja
dalam matematika teknik adalah aplikasi dari matematika terapan yang di
dalamnya terdapat hukum-hukum mekanik sesuai dengan kejadian sehari-hari
(bidang fisika dalam kehidupan sehari-hari).
Dalam matematika teknik pembelajarannya mulai
dari pendekatan – pendekatan yang terdapat dalam kehidupan kita. Pengajaran
matematika teknik hampir sama dengan matematika dengan sebutan ‘kalkulus
lanjut’ hanya saja ada beberapa yang harus benar-benar di dalami untuk menambah
pengetahuan guna pemraktekan dalam pekerjaannya esok. Bisa dikatakan bahwa
matematika teknik lebih ke pengaplikasikan dalam suatu kejadian. Hal – hal yang
dipelajari dalam matematika terapan terutama matematika teknik, diantaranya :
1.
Limit
fungsi, dan pengaplikasiannya dalam kehidupan.
2.
Fungsi
trigonometri lanjutan, dan penerapannya pada benda.
3.
Fungsi
komposisi dan translasi.
4.
Grafik
fungsi, fungsi komposisi, fungsi genap-ganjil dalam keteknikan.
5.
Fungsi
dan grafiknya (introduksi).
6.
Persamaan
garis lurus.
7.
Sistem
koordinat persegi panjang, rumus jarak, lingkaran, dan rumus titik tengah dalam
bidang tertentu.
8.
Nilai
mutlak, akar kuadrat, dan kuadrat (pemecahan masalah dalam penentuan barang
penggunaan).
9.
Kerapatan,
desimal, dan ketaksamaan (di sini berperan penting dalam bidang yang akan
digunakan untuk membentuk bangunan).
10. Introduction of Laplace Transform dan sistem
bilangan riil.
Dalam pembelajaran matematikateknik masih
dalam pembelajaran dan secara abstrak di berikan gambaran-gambaran untuk
menyelesaikan masalah dalam kehidupan terutama dalam keteknikan. Untuk lebih
jelasnya matematika teknik bisa digambarkan dengan masalah sehari-hari seperti
pembuatan kuda-kuda rumah untuk pendirian rumah memperlukan sudut berapa dan
panjang kayu yang dibutuhkan. Itu hanya sebagai gambaran bagaimana matematika
teknik. Dalam mempelajari matematika teknik memang banyak kerumitan di
dalamnya. Akan tetapi itu akan mudah jika disertai niat dan semangat tanpa
menyerah dalam diri kita.
Langganan:
Komentar (Atom)















