Binery System,
Gambarkan Ke – Esaan اللَّهُ
Berbicara
tentang kedudukan matematika dalam Islam, tentunya tidak boleh melupakan
landasan utama ajaran ini, yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadits. Al-Qur’an merupakan
sumber pokok ajaran Islam yang bersifat qath`y, yang secara murni merupakan
wahyu dari Allah SWT. Dalam hal ini ternyata, Al-Qur’an merupakan sumber ilmu
pengetahuan yang telah banyak dibuktikan oleh para ahli dewasa ini dan
kebenaran dalam Al Quran “sang wahyu dari Allah” adalah “MUTLAK.” Apa yang disampaikan Al-Qur’an tersebut kini
telah terbukti yaitu dengan muncul teori angka yang disebut “Binery System”.
Dalam istilah ‘binery’ ini hanya ada dua macam bilangan yaitu genap dan ganjil.
Yang digunakan dalam komputer elektronik yakni 0 ( nol ) dan 1( satu ) untuk
mengerjakan hitungan secara modern. Dalam hal ini kita akan membahas ke –Esaan
Allah dalam teory “Binery Sistem.”
Angka dalam bilangan biner yaitu 0 dan 1 (nol dan satu), konsep ini akan membawa ke kaedah Islam yaitu
tentang ke-Esaan Allah seperti tertera
pada kata-kata yang sering di ucapkan kaum muslim yaitu syahadat.
Makna “La Ilaha illallah” berkaitan dengan angka satu dan nol:
La = tidak
La = tidak
Illah = yang disembah,
illallah = kecualli Allah
Jika diterapkan dalam bilangan biner, nilai dari :
Tidak ada Tuhan = 0
Selain Allah = 1
Tidak ada Tuhan melainkan Allah;
0 = 1 – Allah
Allah = 1 (bilangan syahadat atau kode keesaan Allah)
Jika diterapkan dalam bilangan biner, nilai dari :
Tidak ada Tuhan = 0
Selain Allah = 1
Tidak ada Tuhan melainkan Allah;
0 = 1 – Allah
Allah = 1 (bilangan syahadat atau kode keesaan Allah)
Angka 1 melambangkan keberadaan, keabadian, ke-Esaan,
lambang ke-Tuhanan. Sedangkan 0
adalah lambang ketiadaan, kelemahan, kefanaan ,kesementaraan, lambang seorang hamba. Angka 0 ini menjadi bernilai tinggi
manakala dia dekat dengan angka 1. Namun apabila angka 0 ini jauh dengan angka 1 apalagi kalau berdiri sendiri maka dia tidak memiliki nilai, walaupun kita tulis besar-besar. Hanya saja kita biasa menyebutnya dengan “Nol Besar” atau "big-zero".
Seperti dalam Alquran di
Jelaskan
:
إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَهَ
إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي
Yang artinya, “Sesungguhnya Aku ini adalah
Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah
shalat untuk mengingat Aku.” (QS. At – Thaha :14)
dan
قُلْ هُوَ
اللَّهُ أَحَدٌ
Yang
artinya, “Katakanlah: Dia-lah Allah,
Yang Maha Esa.” (QS. Al Ikhlas :1)
Dari
teori biner dapat dibuktikan bahwa Allah itu Esa, serta sesuai dengan ayat-ayat
suci Al Quran yang kebenarannya bersifat “MUTLAK” dari Allah SWT. Selain itu
matematika dapat membantu membuktikan penjelasan dengan bahasa simbolik secara
ilmiah terhadap Islam. Dari sini dapat kita pelajari sisi-sisi lain dari
Keagungan Islam. Akan tetapi saya menyampaikan bahwa tingkat kebenaran secara
theologis harus berserah kepada dzat yang Maha Mengetahui yaitu Allah SWT.
Sebab kebenaran ilmu pengetahuan itu sendiri bersifat relatif, sedangkan
kebenaran Islam adalah mutlak. Hal ini semata-mata karena keterbatasan akal dan
pikiran manusia untuk menjangkaunya. Selain itu, setelah kita pelajari bahwa
matematika memberikan bukti sesuai agama Islam, maka kita harus menyukai ilmu
matematika ini untuk mempelajari lebih lanjut tentang Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar