Minggu, 02 Oktober 2016

Binery System, Gambarkan Ke – Esaan اللَّهُ



Binery System,
Gambarkan Ke – Esaan اللَّهُ

Berbicara tentang kedudukan matematika dalam Islam, tentunya tidak boleh melupakan landasan utama ajaran ini, yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadits. Al-Qur’an merupakan sumber pokok ajaran Islam yang bersifat qath`y, yang secara murni merupakan wahyu dari Allah SWT. Dalam hal ini ternyata, Al-Qur’an merupakan sumber ilmu pengetahuan yang telah banyak dibuktikan oleh para ahli dewasa ini dan kebenaran dalam Al Quran “sang wahyu dari Allah” adalah “MUTLAK.”  Apa yang disampaikan Al-Qur’an tersebut kini telah terbukti yaitu dengan muncul teori angka yang disebut “Binery System”. Dalam istilah ‘binery’ ini hanya ada dua macam bilangan yaitu genap dan ganjil. Yang digunakan dalam komputer elektronik yakni 0 ( nol ) dan 1( satu ) untuk mengerjakan hitungan secara modern. Dalam hal ini kita akan membahas ke –Esaan Allah dalam teory “Binery Sistem.”
Angka dalam bilangan biner yaitu 0 dan 1 (nol dan satu), konsep ini akan membawa ke kaedah Islam yaitu tentang ke-Esaan Allah seperti tertera pada kata-kata yang sering di ucapkan kaum muslim yaitu syahadat.
Makna La Ilaha illallah berkaitan dengan angka satu dan nol:
La = tidak
Illah = yang disembah,
illallah = kecualli Allah
 
Jika diterapkan dalam bilangan biner, nilai dari :
Tidak ada Tuhan = 0
Selain Allah = 1
Tidak ada Tuhan melainkan Allah;
0 = 1 – Allah
Allah = 1 (bilangan syahadat atau kode keesaan Allah)

            Angka 1 melambangkan keberadaan, keabadian, ke-Esaan, lambang ke-Tuhanan. Sedangkan 0 adalah lambang ketiadaan, kelemahan, kefanaan ,kesementaraan, lambang seorang hamba. Angka 0 ini menjadi bernilai tinggi manakala dia dekat dengan angka 1. Namun apabila angka 0 ini jauh dengan angka 1 apalagi kalau  berdiri sendiri maka dia tidak memiliki nilai, walaupun kita tulis besar-besar. Hanya saja kita biasa menyebutnya dengan “Nol Besar” atau "big-zero".

Seperti dalam Alquran di Jelaskan  :

إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي

Yang artinya, “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.” (QS. At – Thaha :14)

dan
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ

Yang artinya, “Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.” (QS. Al Ikhlas :1)

Dari teori biner dapat dibuktikan bahwa Allah itu Esa, serta sesuai dengan ayat-ayat suci Al Quran yang kebenarannya bersifat “MUTLAK” dari Allah SWT. Selain itu matematika dapat membantu membuktikan penjelasan dengan bahasa simbolik secara ilmiah terhadap Islam. Dari sini dapat kita pelajari sisi-sisi lain dari Keagungan Islam. Akan tetapi saya menyampaikan bahwa tingkat kebenaran secara theologis harus berserah kepada dzat yang Maha Mengetahui yaitu Allah SWT. Sebab kebenaran ilmu pengetahuan itu sendiri bersifat relatif, sedangkan kebenaran Islam adalah mutlak. Hal ini semata-mata karena keterbatasan akal dan pikiran manusia untuk menjangkaunya. Selain itu, setelah kita pelajari bahwa matematika memberikan bukti sesuai agama Islam, maka kita harus menyukai ilmu matematika ini untuk mempelajari lebih lanjut tentang Islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar