Minggu, 02 Oktober 2016

Logika Fuzzy



Logika Fuzzy

Logika fuzzy, dapat diartikan logika yang samar. Di mana pada logika fuzzy suatu nilai dapat bernilai “benar” atau “salah” secara bersamaan. Tingkat “benar” atau “salah” nilai dalam logika fuzzy bergantung pada bobot derajat keanggotaan (nilai keanggotaannya). Logika fuzzy memiliki derajat keanggotaan rentang antara 0 sampai 1. Berbeda dengan logika digital yang hanya memiliki dua keanggotaan 0 atau  1 saja pada satu waktu. Dengan kata lain, nilainya bernilai “benar” atau “salah” saja tidak secara bersamaan. Logika fuzzy sering digunakan untuk mengekspresikan suatu nilai yang diterjemahkan dalam bahasa (linguistic) , semisal untuk mengekspresikan suhu dalam ruangan apakah ruangan tersebut dingin, hangat, atau panas. Bisa juga untuk mengekspresikan kecantikan atau ketampanan seseorang. Bisa saja seseorang wanita kecantikannya tidak pasti seperti “sedikit”, “lumayan”, dan “sangat”.  Logika ini berhubungan dengan “set fuzzy” dan “teori kemungkinan”. Jadi, secara umum sistem fuzzy sangat cocok  untuk penalaran pendekatan terutama untuk sistem yang menangani masalah-masalah yang sulit didefinisikan dengan menggunakan model matematis.
             Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh ini :
Si A dinilai tingkat kecantikannya 0,8 dan si B dinilai tingkat kecantikannya 0,2. Dalam logika fuzzy memiliki derajat keanggotaan rentang antara 0 hingga 1. Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa si A dapat dikatakan jelek dalam rentang nilai 0,2 dan dikatakan cantik dalam nilai 0,8. Si B dapat dikatakan jelek dalam skala 0,8 dan diakatakan cantik dalam skala 0,2. Jadi, dapat diartikan bahwa nilai kebenaran dalam logika fuzz adalah mutlak benar tergantung logistic masing-masing.
Dari yang kita pelajari di atas, Sistem fuzzy mempunyai beberapa keuntungan bila dibandingkan dengan sistem tradisional, misalkan pada jumlah aturan yang dipergunakan. Pemrosesan awal sejumlah besar nilai menjadi sebuah nilai derajat keanggotaan pada sistem fuzzy mengurangi jumlah nilai menjadi sebuah nilai derajat keanggotaan pada sistem fuzzy mengurangi jumlah nilai yang harus dipergunakan pengontrol untuk membuat suatu keputusan. Keuntungan lainnya adalah sistem fuzzy mempunyai kemampuan penalaran yang mirip dengan kemampuan penalaran manusia. Hal ini disebabkan karena sistem fuzzy mempunyai kemampuan untuk memberikan respon berdasarkan informasi yang bersifat kualitatif, tidak akurat, dan ambigu. Ada beberapa alasan penggunaan Logika Fuzzy :
1.      Logika Fuzzy sangat fleksibel.
2.       Logika Fuzzy memiliki toleransi.
  1. Konsep logika fuzzy mudah dimengerti. Konsep matematis yang mendasari penalaran fuzzy sangat sederhana dan mudah dimengerti.
  2. Logika fuzzy mampu memodelkan fungsi-fungsi nonlinear yang sangat kompleks.
  3. Logika fuzzy dapat membangun dan mengaplikasikan pengalaman-pengalaman para pakar secara langsung tanpa harus melalui proses pelatihan.
  4. Logika fuzzy dapat bekerjasama dengan teknik-teknik kendali secara konvensional.
  5. Logika fuzzy didasarkan pada bahasa alami.
Dari kelebihan yang dijelaskan di atas, logika fuzzy juga memiliki kekurangan. Kekurangannya salah satu adalah batas – batas linguistic (bahasa) akan sangat berpengaruh pada akuransi “fuzzy logic”. Terlepas dari kekurangan logika fuzzy tersebut kita harus mengambil manfaat dari adanya logika fuzzy. Dari logika fuzzy tersebut dapat disimpulkan bahwa kebenaran bersifat mutlak dalam interval [0.1].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar