Struktur
Matematika dalam Ilmu Pengetahuan
Menurut
Ibnu Khaldun
Setiap
sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dalam Islam selalu melahirkan dan
meninggalkan tokoh, ide, dan falsafah hidup, khususnya dalam bidang matematika.
Ide-ide yang yang didapat dan dikembangkan serta falsafah hidup akan menjadi kebanggaan generasi berikutnya.
Senantiasa “dipelajari” untuk diambil “api”dari ide dan pemikiran para tokoh
untuk selalu digali dan dikembangkan sampai saat ini.
Ibnu Khaldun, nama lengkapnya adalah
Abdu al-Rahman ibn Muhamad ibn Muhamad ibn Muhamad ibn al-Hasan ibn Jabir ibn
Muhamad ibn Ibrahim ibn Khalid ibn Utsman ibn Hani ibn Khattab ibn Kuraib ibn
Ma`dikarib ibn al-Harits ibn Wail ibn Hujar atau lebih dikenal dengan sebutan
Abdur Rahman Abu Zayd Muhamad ibnu Khaldun, seorang ahli dan terbiasa dengan
filsafat,ilmu alam, matematika, seni dan kesusastraan. Yang dengan mudahnya ia
padukan dengan bidang kenegaraan, perjalanan dan pengalamannya. Menurut Ibnu
Khaldun ilmu dan pengajaran atau pendidikan merupakan hal yang natural di dalam
peradaban manusia. Bahkan ilmu itu sendiri merupakan sikap berseni dalam
memperoleh dan menguasainya. Ilmu harus dikuasai sampai melekat. Jika tidak,
maka ilmu berarti belum dikuasai dengan baik dan benar. Ilmu di sini berarti
ilmu pengetahuan, di mana apabila penguasaan ilmu secara melekat tidak dapat
disebut sebagai pemahaman dan kesadaran. Perkembangan ilmu pengetahuan sejalan
dengan satu peradaban. Jika suatu peradaban runtuh, secara perlahan cahaya ilmu
pun akan redup.
Ibnu
Khaldun menegaskan ilmu yang pertama kali yang harus diajarkan oleh orang tua
adalah Al Qur’an. Struktur Al Qur’an
adalah yang paling tinggi dalam ilmu pengetahuan. Al Qur’an sebenarnya
tidak sama dengan ilmu pengetahuan, karena Al Qur’an adalah wahyu Allah SWT yang
100% di jamin kebenarannya tanpa harus melakukan uji coba atau
praktikum(observasi). Ibnu Khaldun sangat beraliran rasionalis, sehingga
struktur ilmu filsafat yang merupakan bagian dari ilmu matematikapun
dipelajarinya. Filsafat matematika dan semua yang ada hubungan dengan
matematika dapat kita pelajari di dalam
Al Qur’an. Betapa istemawanya Al Qur’an, sehingga kita para muslim dapat
senantiasa mempelajari ilmu pengetahuan di dalamnya dengan menggunakan ilmu
tafsir Al Qur’an dan pengembangannya di dunia nyata.
Matematika
merupakan ilmu yang sangat mendasar dalam penerapannya digunakan dasar oleh
ilmu filsafat, fisika, kimia, biologi,ekonomi dan masih banyak lagi untuk
memperoleh ide, rumus baru dan penyelesaian baru dalam kehidupan sehari-hari. Dari sini dapat ditarik satu pendapat bahwa
matematika adalah ilmu yang membantu ilmu lain untuk berkembang. Sedangkan
matematika sendiri tidak membutuhkan ilmu yang lain untuk perkembangannya.
Struktur
ilmu pengetahuan matematika sangatlah penting dalam kehidupan peradaban kita.
Di mana matematika dalam ilmu pengetahuan dianggap sebagai ‘Ratu Ilmu’ yang
menjadi induk dari ilmu-ilmu pengetahuan yang lain. Al Quran menjadi landasan
utama dalam pertumbuhan ilmu matematika. Struktur yang menyeluruh yang dipunyai
matematika amatlah dapat memberi cahaya ilmu untuk dunia.
Oleh
karena itu, kita sebagai mahasiswa dapat dengan aktif mengambil dan
mengembangkan konsep matematika yang ada untuk melahirkan penemuan-penemuan
baru, guna menyalakan cahaya yang terang untuk menerangi peradaban Islam dan
dunia dengan terang benderang. Sehingga ilmu akan bersinar terang dan peradaban
umat akan berkembang pesat dan membawa kemakmuran bagi nusa dan bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar